Kamis, 05 Juli 2012

puisi sajak-sajak kenangan


Sajak-sajak Kenangan
Oleh : Syahrul troublemaker

Tatkala fajar menyinsing
Matahari beranjak meninggalkan peraduannya
Kemilau cahaya cerahkan hari kegalauanku
Tetesan embun meneteskan kesucian lahiriahnya
Di balik tetesan itu.......
Sesosok bayangan mendatangi  ku nan sendiri
Bersama tertawa menjalani  hari-hari yang penat
6 tahun yang lalu di awali pertemuan singkat  tak  berarti
Kebersamaan dan kesamaan menuntun pada satu hati
Seiya sekata
Memanjat bukit kota untuk meneriaki mereka yang terbelenggu
Berjalan dengan gontai dalam menyusuri kelok nan elok
Menelusuri keperawanan rimba dikawani deru air sungai
Kepak sayap sang garuda menebarkan sejuta asa
Asa akan sejuta mimpi
Ketika Dia sudah berkehendak, siapa yang sanggup menolak
Ku yakin tabungan amalnya sudah lebih dari cukup untuk menemui-Nya
Kini .........
Tak kan ada lagi yang menemaniku memanjat dan berteriak
Tak kan ada yang kan menemaniku menyusuri kelok
Tak kan ada lagi yang akan menemani penelusuranku
Bahkan asanya untuk mimpi-mimpi itu pun pupus
Ya...... kini kau telah pergi
Tapi satu yang harus mereka ingat,
Mimpimu akan selalu hidup dalam kalbuku
Bukan jarak atau dimensi waktu yang akan memisahkan kita sahabat
Batu nisan pun bukan halangan yang berarti bagiku untuk selalu menghidupkan mimpimu
Di ujung kisah ini..........
Kan ku buktikan pada mereka yang telah mengisi hari-harimu
Bahwa kau kan selalu hidup dalam kalbuku
Dalam sebuah bilik khusus yang  bernama kenangan

24 November 2011

0 komentar:

Posting Komentar