puisi sajak-sajak kenangan
Sajak-sajak
Kenangan
Oleh : Syahrul troublemaker
Tatkala fajar menyinsing
Matahari beranjak meninggalkan peraduannya
Kemilau cahaya cerahkan hari kegalauanku
Tetesan embun meneteskan kesucian lahiriahnya
Di balik tetesan itu.......
Sesosok bayangan mendatangi ku nan sendiri
Bersama tertawa menjalani hari-hari yang penat
Kebersamaan dan kesamaan menuntun pada satu
hati
Seiya sekata
Memanjat bukit kota untuk meneriaki mereka yang
terbelenggu
Berjalan dengan gontai dalam menyusuri kelok
nan elok
Menelusuri keperawanan rimba dikawani deru air
sungai
Kepak sayap sang garuda menebarkan sejuta asa
Ketika Dia sudah berkehendak, siapa yang
sanggup menolak
Ku yakin tabungan amalnya sudah lebih dari
cukup untuk menemui-Nya
Kini .........
Tak kan ada lagi yang menemaniku memanjat dan
berteriak
Tak kan ada yang kan menemaniku menyusuri kelok
Tak kan ada lagi yang akan menemani
penelusuranku
Bahkan asanya untuk mimpi-mimpi itu pun pupus
Ya...... kini kau telah pergi
Tapi satu yang harus mereka ingat,
Mimpimu akan selalu hidup dalam kalbuku
Bukan jarak atau dimensi waktu yang akan
memisahkan kita sahabat
Batu nisan pun bukan halangan yang berarti
bagiku untuk selalu menghidupkan mimpimu
Di ujung kisah ini..........
Kan ku buktikan pada mereka yang telah mengisi
hari-harimu
Bahwa kau kan selalu hidup dalam kalbuku
Dalam sebuah bilik khusus yang bernama kenangan
24 November 2011
0 komentar:
Posting Komentar